Selasa, 12 April 2011

Belajar Menulis

Menulis Artikel Bagi Pemula Bagaikan (Hendak) Mendaki Gunung

(Bagian III, Akhir)

Rasanya tidak adil apabila tulisan ini tidak diselesaikan dengan baik. Oleh karenaya tulisan ini adalah bagian ketiga, yang merupakan akhir catatan tentang miripnya dua aktifitas, menulis artikel dengan mendaki gunung bagi pemula. Kesengajaan ini diciptakan karena kedua kegiatan ini memiliki kesamaan dalam hal persiapan pisik dan psikisnya. Bahkan mungkin kita dapat melakukan kedua kegiatan ini dalam satu waktu, mendaki sambil menulis. Kenapa tidak, perlu dicoba!

Ketika Tiba di Puncak

Berbahagialah apabila kaki sudah sampai dipuncak. Sepertinya hilang rasa pegal dan cape yang tadi hinggap dibadan. Inilah akhir yang ditunggu. Selamat anda berhasil mendaki gunung itu meskipun ketinggiannya hanya 100 meter diatas permukaan laut.

Dalam dunia menulis akhir pendakian adalah ketika setiap paragraph selesai kita kerjakan. Dari pargrap awal hingga akhir, semua diselesaikan dengan baik. Tidak ada paragraph yang tidak selesai. Bernafaslah dengan tenang dan biarkan sejenak tulisan itu tergeletak dimeja atau kalau belum diprint biarkan saja di computer anda, (janga lupa disave dulu). Untuk beberapa menit biarkanlah begitu. Anda boleh jalan jalan sejenak keluar ruangan atau kedapur untuk mengambil secangkir air putih dan setoples makanan ringan. Relaks.

Lihatlah Pemandangan dibawah Gunung

Apabila relaks telah anda lakukan, mulailah untuk melihat pemandangan sekitar gunung dengan penuh seksama. Birunya langit, putihnya awan, curamnya tebing dan berkelok keloknya sungai yang tadi terlewati. Pemandangan yang sungguh luar biasa.

Demikian pula dengan tulisan yang telah kita buat tadi. Bolehlah mulai sekarang kita mengoreksi setiap tulisan per-paragrapnya. Jangan dulu bicara isi, lihatlah redaksi tulisannya. Mungkina ada kalimat yang kurang hurufnya atau tanda baca yang tidak sempurna. Saatnya untuk mengoreksi diri sendiri. Jangan ragu untuk menambahkan kalimat baru yang dianggap perlu, hemat saya jangan pernah menghapus tulisan yang telas dibuat. Ok.

Tersenyumlah

Jangan mengeluh terus, karena banyaknya tulisan yang harus dikoreksi. Ingat, namanya juga pemula, kesalahan akan selalu ada. Tetapi lihatlah jalan didepan begitu membentang yang harus anda langkahi untuk menjadi penulis lanjutan. Dengan bekal satu halaman A4 kita telah mempersiapkan diri untuk mampu mendaki gunung yang lebih tinggi lagi. “Berakit rakit dahulu berenang renang kemudian” Bersusah payah dahulu menjadi penulis mahir kemudian. Semoga bermanfaat. Wallohu ‘alam.

*Oleh Abdul Holik, TBM Arjasari Bandung.